indonesiaseharusnya-jabar.com -Tasikmalaya,-17/5/2022 -Sikap tegas para tokoh dan Ormas Tadikmalaya menolak Aktifitas DC yang sewenang-wenang dalam pengambilan paksa unit d jalan diantaranya H. Nanang Nurjamil (FMT), H. Adang Isu (SWAP) , KH. Enjang Abd. Mathin (SAPUJAGAT) , Noerman Nurmansyah (FORTAL) , H. Dadang (JAWARA), Asep Rio Sudrajat (BATAS) dan Beberapa Ketua Padepokan maupun Ormas
Buntut panjang saat ini, ketika sabtu tgl. (15/05)sekitar 16:00 Wib salah satu warga unitnya di rampas oleh seorang DC dengan sikap oragansi dan sesumbar melakukan penantangan terhadap Padepokan Sapujagat menyebabkan bersatunya 8 ormas dan Paguron yang ada di Tasikmalaya.
Saat di temui oleh anggota aliansi Ormas dan padepokan di kantor Adira, perwakilan Adira yang di limpahkan kepada penguasa hukumnya Jeni Tugistan SH menegaskan bahwa, pihak Adira tidak memberikan tugas pengambilan unit kepada oknum inisial “Iyong” telah melakukan perampasan dan menantang kepada paguron Sapujagat.
Usyad Guntut mengucapkan Hal ini tidak bisa di biarkan, jika tidak ada tindakan maka sangat besar kemungkinan mereka para oknum DC akan semakin sewenang- wenang dalam melaksanakan pengambilan paksa unit roda dua maupun roda empat,” Tegasnya
Untuk unit kita sebenarnya tidak terlalu menjadi soal, karena hal itu masih dapat kita mediasi dan musyawarah dengan pihak Lesing. Akan tetapi yang menjadi dasar persoalan kita adalah adanya penantangan dan pemukulan kepada anggota padepokan, sehingga atas nama keluarga besar padepokan Sapujagat kita siap perang dengan pihak DC yang telah melakukan penantangan, maupun kepada teman-temannya yang dengan sengaja menyembunyikan oknum tersebut. Lanjut KH. Enjang Abd. Mathin Selaku Ketua Padepokan Sapujagat Se-priangan Timur.” Ucapnya
Setelah pembahasan dengan Adira mendapatkan Solusi Untuk permasalahan yang ada saat ini sekaligus menjalin kesepakatan untuk kebaikan masyarakat Tasikmalaya, massa yang kurang lebih 500 orang melakukan sweeping terhadap Oknum yang telah menantang dan kepada DC ilegal yang sudah sering merugikan masyarakat.
Red. WN. Hermawan