indonesiaseharusnya-jabar.com -Kota Tasikmalaya -Berbagai ide unik acara disuguhkan masyarakat untuk memeriahkan peringatan HUT ke-77 RI, di Kota Tasikmalaya masyarakat warga Tanjung menggelar Long March Napak Tilas Pejuang Kemerdekaan KH Zainal Mustofa, Sabtu (20/8/22)
Peringatan hari kemerdekaan merupakan momentum tradisi untuk mengingat sejarah perjuangan untuk merebut kemerdekaan.
Sejak pukul 07.00 WIB pagi, ratusan warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya berduyun-duyun menuju halaman kantor kelurahan. Diawali dengan senam pagi yang diiringi lagu perjuangan masyarakat melakukan long march Napak tilas perjuangan.
Kegiatan long march Napak tilas perjuangan di peringatan hari kemerdekaan tahun ini bukanlah gerak jalan biasa, melainkan Napak tilas menyusuri jejak langkah pejuang asal Kota Tasikmalaya KH Zainal Mustofa.
“Kegiatan tahun ini memang berbeda, semalam kita menggelar nobar film perjuangan pahlawan KH Zaenal Mustofa Gerak, dilanjutkan dengan Napak tilas keliling kampung sambil mengunjungi situs budaya peninggalan para sesepuh kampung,”ungkap inisator kegiatan Angga yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan Tanjung, Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Angga yang akrab disapa Abem menyebut kemasan acara ini baru pertama kali dilaksanakan dan berharap seharusnya masyarakat lebih mengenal sejarah perjuangan para pejuang yang ada di lingkungannya, selain itu masyarakat digiring pula untuk menjaga beberapa situs budaya seperti beberapa makam sejarah dan tugu Istiwa yang berumur ratusan tahun.
“Kita maknai kemerdekaan ini untuk merawat nilai sejarah peninggalan orang tua kita seperti situs makam budaya serta tugu istiwa di Mesjid Assa’adah Pondok Pesantren Citamiang, dimana dulu pahlawan KHZ Mustofa pernah mondok di pesantren ini,” terangnya.
Ia menganggap kegiatan ini penting dilakukan, karena tidak semua masyarakat yang ada diwilayahnya mengetahui serta mengenal warisan budaya leluhurnya, terutama para Kawulu muda.
“Kita lakukan long march dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang fungsi tugu Istiwa sebagai penunjuk waktu shalat dan sejarah situs makam budaya sehingga kita dapat merawatnya, sebagai bukti kecintaan terhadap para pahlawan pejuang kemerdekaan,” tandasnya
Sementara itu, Lurah Tanjung Ujang Jajat, S.Ag didampingi Ust Rahmat menyebut wilayah kelurahan Tanjung kaya akan khazanah peninggalan budaya yang seharusnya menjadi potensi wisata religi dan memiliki wisata air tanjung yang memerlukan penataan dan pengembangan.
“Untuk menjaga dan melestarikannya pihak pemerintah kelurahan akan menghimbau kepada seluruh guru dan kepala sekolah dasar di wilayahnya untuk memberikan edukasi kepada siswanya perihal khazanah budaya yang berada di Kelurahan Tanjung,”pungkasnya.
Red. WN. Hermawan