indonesiaseharusnya-jabar.com -Jakarta, Rabu 14/09/2022. Pristiwa pembocoran data pribadi para pejabat Negara mencoreng Pemerintah terkhusus Menkominfo yang dianggap telah lalai dan tidak berkompeten atau tidak berkualitas sehingga dapat diretas oleh hacker Bjorka. Aksi hacker Bjorka tersebut menuai pro dan kontra. Jika para pejabat pada umumnya memberikan reaksi Kontra, namun berbeda dengan Haryanto P. Varendi atau yang akrab disebut Cagubnya Rakyat cenderung mengapresiasi tindakan hacker yang sedang viral tersebut. Pada awak media ia mengatakan apresiasinya kepada Bjorka.
” Mungkin saya termasuk pihak yang bertentangan atau berbeda dengan para pejabat baik yang di Istana yang merupakan bagian dari Pemerintah ataupun para pejabat yang berada di legislatif sebagai pengontrol pemerintah dan pembuat undang-undang.
Saya bersama masyarakat umum termasuk yang mengapresiasi tindakan hacker Bjorka yang menurut saya sifatnya sebagai salah satu rambu-rambu peringatan untuk tidak menyeleweng dan juga sifatnya ingin meluruskan yang bengkok atau meluruskan yang keliru untuk kedepan menjadi baik dan tentunya dengan cara mereka atau dengan cara Bjorka sendiri. Kalau dengan cara menyurati atau telpon dan semacamnya maka itu bukan hacker namanya. ” Ucapnya sambil tertawa.
Lanjutnya
” Idealnya para pejabat yang datanya dibocorkan sebagaimana yang telah dilakukan oleh hacker Bjorka menjadi cemeti ataupun cambuk bagi para pejabat tersebut untuk sebagai instropeksi diri, membenahi diri, melengkapi diri menjadi baik dan lebih baik dari sebelumnya bukan sebaliknya. Dan Jika diri menjadi baik kemudian data dirinya dibocorkan oleh Hacker Bjorka ataupun hacker-hacker lainnya maka data-data yang baik yang akan muncul di publik, bukankah hal tersebut justru menguntungkan bagi pihak tersebut? Jadi menurut saya, apa yang dilakukan oleh hacker Bjorka salah satu bentuk tindakan yang baik yang salah satunya sebagai pengawas atau pengontrol sekaligus pengingat yang mana hal tersebut seyogyanya dilakukan oleh para pejabat tersebut bukan tugasnya Bjorka namun karna para pejabat tersebut mungkin dianggap oleh Bjorka tidak bekerja sebagaimana tupoksinya atau kinerjanya tidak maksimal dan jauh dari harapan masyarakat maka hacker Bjorka melakukan aksinya. Jadi dalam hal ini saya berharap para pejabat ataupun pemangku jabatan agar dapat instropeksi, membenahi, dan melengkapi serta melakukan tupoksinya dengan sebaik mungkin bukan marah-marah, mengancam dsb yang kesemua itu layaknya sikap penjahat yang tidak Terima ketika ditegur. ” Jelasnya.
Sebagai diketahui kilas balik prihal kebocoran data pribadi para pejabat, sebelumnya para pejabat murka atas tindakan hacker Bjorka yang membocorkan data para pejabat negara dan beberapa pegiat media sosial yang dianggapnya sebagai perusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun para pejabat dan para tokoh yang data pribadinya dibocorkan antara lain Mahfud MD (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Marvest), Johny G Plate (Menkominfo), Puan Maharani (Ketua DPR RI), Erick Tohir (Menteri BUMN), Anies Baswedan (Gubernur DKI), Muhaimin Iskandar (Wakil Ketua DPR), Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri), Munir dan para dalang pembunuhnya yang terlibat, Mochammad Iriawan (Ketua Umum PSSI), Denny Siregar (Pegiat Media Sosial), Permadi Arya/Abu Janda (Pegiat Media Sosial).
Red.