indonesiaseharusnya-jabar.com -Kota Bandung, Proyek adalah pembangunan yang menggunakan dana pemerintah melalui APBD. Proyek tersebut di dapatkan perusahaan atau kontraktor dengan mengikuti proses tender di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Akan tetapi, beredar info dilapangan, diduga adanya permainan di ULP terkait proses tender yang sedang berlangsung ini. Dan hampir 75% tender dimenangkan oleh kontraktor luar.
Peran Pokja sangat luar biasa sebelum tender berlansung, Pokja di duga memberikan penguatan informasi kepada setiap pengusaha, yang diusungnya agar menjadi pemenang, dan perusahaan tersebut mengikuti arahan pokja.
Hal tersebut dikatakan oleh Agus Satria Kabiro Investigasi Manggala Garuda Putih salah satu aktivis Kota Bandung di Antapani, Kota Bandung, Kamis, 22/09/2022
Menurutnya proses tender di Kota Bandung banyak sekali kejanggalan dan kurang transparan dari pihak ULP, mestinya penawar dalam proses tender itu diundang semua dalam pembuktian sehingga benar atau salah dalam pemberkasan jelas kesalahan dan kebenaranya , ini malah terkesan pengkondisian karna para penawar tidak seluruhnya diundang. Sehinhga timbul pertanyaan “Ada apa …..??” ungkap Agus Satria.
”Semestinya ini di undang jelas terbuka atau transparan sehingga para kontraktor bisa legowo menerima kekalahan mereka,” tambahnya.
Lanjut Agus mengatakan, di ULP sepertinya banyak permainan Pokja bersama kontraktor, hal ini tidak sedikit antara Pokja dan kontraktor kerap melakukan pertemuan di luar jam kerja.
Yang menjadi pertanyaan apakah ketua Pokja sudah memenuhi standar sertifikasi pelelangan barang jasa, Karna syarat syarat lelang banyak dibuat buat oleh Pokja sendiri.
“Banyak sekali pelelangan paket terkesan banyak permainan sehingga waktu pelelangan banyak sekali di mundurkan oleh Pokja ada apa ? Dari hasil hasil pengamatan kami,” pungkasnya.
Red. TS