indonesiaseharusnya-jabar.com – Tasikmalaya,- Heboh !!. Warga Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya digegerkan dengan aroma tak sedap yang sangat menyengat yang datang dari halaman pabrik aci (tepung tapioka) setelah ditelusuri aroma tak sedap itu keluar dari bunga bangkai langka jenis Suweg, Jumat (4/11/2022)
Pemilik pabrik aci, Surya Kencana (64) saat ditemui awak media dilokasi mengatakan, selama 30 tahun pabriknya berdiri, baru 4 tahun ini ada bunga bangkai raksasa tumbuh di halaman pabriknya.
“Sudah hampir 30 tahun saya tinggal di sini, baru tumbuh 4 tahun ini. Sejak 2019 kali ini bunga bangkai tumbuh berbunga dan mekar,” terang Surya.
Dan tiap akhir tahun, lanjut Surya, pada akhir bulan Oktober dan awal November bunga bangkai tersebut selalu tumbuh membesar dan mekar kemudian layu lagi,” sambungnya.
Surya menuturkan, akhirnya warga berdatangan setelah mengetahui aroma tak sedap yang menyengat tersebut berasal dari bunga bangkai raksasa dan kini jadi tontonan warga tiap sore.
“Bahkan pada tahun lalu, bunga bangakai raksasa yang tumbuh disini mencapai 1 meter dengan tinggi 80 centimeter, maka tak heran jika bunga bangkai raksasa ini jadi tontonan warga dari beberapa daerah,” tuturnya.
Ditanya kapan melihat bunga bangkai tersebut, Surya mengatakan, saat ditemukan awalnya hanya muncul kuncup kecil.
“Saya merasa aneh kok bunga bangkai ini bisa tumbuh di tempat ini. Setelah viral, akhirnya orang Kehutanan datang ke tempat ini untuk survei, katanya bunga bangkai langka jenis suweg yang biasanya tumbuh di daerah Bengkulu” terang Surya.
“Sporanya juga 2 meter ke bawah dan tak bisa ditanam sendiri. Ini di pekarangan pabrik juga tumbuh sendiri. Dulunya lokasi tumbuh bunga ini bekas pembuangan sampah organik,” tambahnya.
Surya menerangkan, saat ini bunga bangkai sudah mengembang selebar 80 centimeter, dengan tinggi 60 centimeter.
“Saat ini sudah satu minggu tumbuh. Biasanya 2 minggu tumbuh, mekar, lalu mengecil. Magrib sampai Subuh mulai muncul bau menyengat. Bahkan 2 hari ini sudah mulai ada lalat,” pungkasnya.
Red. Indra Radianto