indonesiaseharusnya-jabar.com – Tasikmalaya,-Dari puluhan atlet basket yang diberangkatkan untuk berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) XIV 2022 di Kabupaten Garut pekan ini, orang tua atlet memiliki peran yang besar dalam menghantarkan perkembangan prestasi olahraga basket di Kota Tasikmalaya.
Hal ini sampaikan oleh Ketua Cabang Olahraga Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Tasikmalaya Dedi Mulyana yang kemari usai melepas 24 atlet dan official di sekretariat Perbasi, Gedung Gelora Sukapura, Komplek Olahraga Dadaha Jalan Dadaha, Nagarawangi, Cihideung, KotaTasikmalaya, Jawa Barat. Jumat (11/11/22) siang.
Peran orangtua dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki atlet sangat penting, dalam artian bahwa langkah langkah upaya yang dilakukan para orangtua berperan penting bagi meningkatkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki atlet, sebagai upaya positif bagi perkembangannya.
Peran orangtua merupakan salah satu motivasi bagi atlet dalam mengembangkan kemampuan dirinya untuk mengikuti sebuah perhelatan pesta olahraga.
Motivasi dapat diperoleh dari luar dan dalam diri atlet, yang dikenal dengan motivasi secara eksternal dan internal, motivasi eksternal dari luar diri atlet salah satunya dapat diperoleh berupa dukungan keluarga.
Peran serta dukungan orangtua dalam mendorong atlet untuk mengikuti latihan sangat besar pengaruhnya terhadap diri atlet, baik berupa dorongan moril, pemberian fasilitas yang diperlukan atlet berlatih, serta sosial lingkungannya.
Tim kontingen atlet basket Kota Tasikmalaya merupakan satu kesatuan tim, baik pengurus Perbasasi, Ketua Kontingen, Oficial, Pelatih, atlet dan orang tua atlet. Keberpihakan orang tua dalam mendukung atlet berprestasi sangat di rasakan sekali, mulai dari proses seleksi, latihan, proses pemberangkatan bahkan para proses pelaksanaan pertandingan nanti.
“Perbasi sangat respon terhadap keberpihakan orang tua, sebab pertama kita akan mengajak atlet untuk bergabung dalam tim berangkat dari ijin orang tua, dari dari sekian atlet tersebut ada yang masih kuliah dan sekolah, yang akan mengorbankan waktu mereka dan orang tua sangat tahu akan hal itu,” ungkap Dedi bersama beberapa orang tua atlet di sekretariat ruang Perbasi.
Saat ini menurut Dedi, Perbasi memposisikan peran orang tua sebagai mitra untuk melakukan sharing dalam pengembangan prestasi olahraga basket, support yang diberikan oleh seluruh orang tua termasuk dalam hal pendanaan.
“Luar biasa sekali. Ternyata diluar sepengetahuan saya orang tua membuat group WA dimana pembiayaan untuk training camp saja dibiayai oleh orang tua, disitu saya semakin tahu bahwa perhatian orang tua terhadap kontingen sangat besar sekali. Saya salut dan sangat berterima kasih sekali,”tuturnya
Sebetulnya menurut Dedi ranah finasial pembiayaan dalam sebuah perhelatan olahraga bukan seratus persen tanggungan orang tua, tetapi perhatian orang tua di kontingen menjadi satu kebanggan tersendiri tentunya bagi dirinya dan para pengurus Perbasi yang laiinya. Dirinya berharap kedepan cabang olahraga yang lain di Kota Tasikmalaya dapat mengikuti jejak orang tua atlet binaannya.
“Karena kalua olahraga masing mengandalkan pendanaan dari hibah pemerintah, maka dipastikan tidak akan maju maju. Jadi kita berpikir alternatip pendanaan yang lain bagi semua cabang olahraga.Kemitraan harus dibangun kalau pemerintah (dinas) itu hanya sebagai mediator yang sangat terbatas. Banyak sekali peluang apalagi buat prestasi yang sudah cinta olahraga masalah finansial tidak akan pernah dihitung, yang penting ada kebanggaan, kepuasan apalagi bisa mengharumkan nama Kota Tasikmalaya”‘ terangnya.
Kota Tasikmalaya, menurut Dedi adalah kota yang bersejarah melahirkan atlet berprestasi seperti pada cabang olahraga bulu tangkis ada Susi Susanti dan Lidya, dirinya berharap Kota Tasikmalaya dapat mengembalikan kembali kejayaan olahraga yang telah diraih dimasa yang lalu. Satu kuncinya adalah membangun kemitraan dengan beberapa stakeholder yang ada di K.
Red.Indra Radianto