Indonesiaseharusnya-jabar.com – Bandung, Jum’at (11/02/2022). 11 perwakilan dari mulai organisasi kepemudaan, keagamaan dan kelembagaan yang ada di Jatiwaras, menghadiri ruangan Paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka agenda menyampaikan Aspirasi masyarakat Jatiwaras, khususnya Desa Mandala Hurip dan Desa Mandala Mekar untuk dapat menindaklanjuti permasalahan infrastruktur pambangunan jalan dengan pihak ketua DPRD melalui KOMISI III dan Kadis PUPR serta Muspika Kecamatan pada Kamis, 10 Febuari 2022.
Sampai saat ini kedua desa tersebut luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam hal pembangunan infrastruktur jalan yang dapat menghubungkan Pasir Gintung Kecamatan Jatiwaras sampai dengan Lengkong Barang Kecamatan Cikatomas.
Saat di wawancara Ketua Komisi lll Aang Budiaman dari Fraksi Golkar menyebutkan, ” Titik point FMJB menpertanyakan Proyeksi pembangunan yang akan di lakukan tahun ini. Secara mekanisme dan aturan itu memang ada di Dinas yang bersangkutan. Akan tetapi FMJB ingin ada kejelasan tentang proyeksi tahun sekarang, kami di DPRD secara tekhnis pengerjaan bukan dalam kontek ranah kami.
Akan tetapi kami juga ketika ada keinginan upaya dari masyarakat tersebut untuk dapat mempertimbangkan, apakah memang ini bisa di lakukan secara langsung ke titik lokasi di Mandala Mekar. Dan kita menjawab normatif apabila ini memang belum secara inplisif dinas yang bersangkutan untuk memproyeksikan ke tempat yang bersangkutan.” Ujar Ketua Komisi III Aang Budiaman
“Kita mengajukan proposal jalan itu sudah setumpuk, setiap ganti Kabid kita robah lagi. Jika mereka bilang ini salah, maka kita perbaiki lagi.
Tiba-tiba ketika informasi muncul ada di lokasi yang lain padahal judulnya itu adalah PASIR GINTUNG – LENGKONG BARANG, tetapi kenapa tiba-tiba di lompati peruntukannya yang sesuai judul tersebut. Yang mana di kedua Desa itu sudah jelas rusak parah bahkan ada beberapa kilo yang belum pernah ada pengaspalan dari semenjak merdeka bangsa ini dan malah ada di tempat yang lain proyeksi pembangunan jalannya.
Itulah yang menjadi pertanyaan, sehingga kami mencoba Hearing kesini ke DPRD untuk mencari kejelasan “KENAPA, dan yang jadi heran saya adalah kenapa jawaban Kabid Saat di kantor bisa berbeda dengan saat Audiens sekarang.” Ucap Kepala Desa Mandala Mekar Alfie Akhmad Sa’dan Hariri SE SH MH.
(WN. Hermawan)