Indonesiaseharusnya-jabar.com – Tasikmalaya, Diduga korban arisan bodong ibu-ibu mengadu ke LBH Jawara di Perum Regency Permai Kota Tasikmalaya untuk melakukan pendampingan hukum dalam melaporkan Pengelola Arisan yg Berinisial SS ke Polres Kota Tasikmalaya, 6/3/2022.
Salah satu korban arisan bodong Agitha bersama suaminya Fikki warga Purbaratu Kota Tasikmalaya menuturkan kepada LSM Jawara, bahwa dirinya sudah mengikuti arisan ke pada SS dari tahun 2019. Agitha mengatakan, sebelumnya untuk pembayaran arisan tersebut lancar.
Agita menerangkan Saya ikut arisan ke pada SS saat SS promosi jualan bakso Online di media sosial di group Wisata Kuliner, jadi saya tau ada arisan itu dari Intragram (IG ) dan WhatsApp (WA) setelah itu saya masuk group WA arisan SS tersebut. Terangnya
Dirinya mengikuti arisan tersebut dengan maksud untuk menabung, dan bergabung mengikuti arisan yang perbulan dan yang per dua minggu. Saat ini total uang yang sudah setorkan untuk arisan tersebut sekitar Rp. 18.000.000.unkap Aghita
Aghita menjelaskan, karena sudah tidak ada kejelasan dari pihak dan niat baik pengelola arisan sodara SS untuk melakukan pembayaran, maka pihaknya saat ini akan menempuh jalur hukum.
Di tempat yang sama, salah korban arisan lainnya Suci warga dari Mangkubumi Kota Tasikmalaya menuturkan, bahwa dirinya mengikuti arisan tersebut dari tahun 2019. Waktu pertama kali ikut arisan, ikut yang Get Rp.10.000.000 dan mengikuti dua slot yang dua nama dari program arisan yang ada Arisan SS.
Untuk kedua slot tersebut saya setor uang Rp.1.500.000, itu yang pertama kali saya ikutan arisan SS, terus setelah itu saya ikut yang Get 20 juta, saya pasang empat nama untuk per dua minggu, satu minggunya saya setor uang saat itu kalau gak salah arisan sekitar Rp. 6.000.000. Sampai sekarang mengikuti arisan tersebut untuk satu bulannya itu saya setor uang sekitar Rp.20.000.000,” ujar Suci
Suci menerangkan, pertamanya saya kenal saat membeli bakso online dan SS mempromosikan jualan baskonya di media sosial. Setelah berteman di WA kemudian dia mengajak saya untuk mengikuti arisan yang di kelolanya.
Sampai Desember 2021 itu saya akui memang pembayaran lancar, tapi pas diawal 2022 pembayaran sudah mulai mandeg mulai dari pas bulan Januari sampai sekarang.
Kemarin jumlah uang yang sudah saya setorkan sekitar Rp.112 000.000, akan tapi kemarin sempat ada pembayaran. Jadi total jumlah uang saya tinggal sekitar Rp.75.000.000.
Saat ini saya tidak mengetahui keberadaan SS dimana. Sebenarnya kemarin-kemarin saya sudah berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan pihak keluaga SS, akan tetapi tidak ada respon. WA saya juga diblokir oleh SS, karena tidak adanya iItikad baik, untuk membereskan permasalahan uang yang sudah kami setorkan dan setelah saya kontekan sama member lain, kami sepakat akan menempuh jalur hukum untuk dapat mendapatkan kembali hak dan uang kami” ungkap Suci.
Sementara itu Ketua LBH Jawara Ir. H Nanang Nurjamil mengatakan pihaknya akan melakukan bantuan pendampingan hukum untuk para korban arisan bodong tersebut.
Saat ini barang bukti sudah saya kumpulkan diantaranya bukti bukti transfer dan surat perjanjian juga yang ditandatangani sodara SS diatas matrai dan segera setelah berkasnya cukup maka saya akan membuat laporan dan mendampingi para korban untuk melakukan laporkan kasus ini ke pihak Polres Tasikmalaya. Terangnya.
Red./Sodikin DC