Indonesiaseharusnya-jabar.com Bandung,(15-04-2022), – Ribuan mahasiswa mengelar aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Menjelang adzan Maghrib dan berbuka puasa aksi mulai memanas, mahasiswa sempat mencopot dan menggeser kawat berduri yang berada di depan pintu masuk halaman DPRD Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro Kota Bandung. 14/4/2022.
Setelah berbuka puasa dan mengadakan solat magrib berjamaah maksa aksi melanjutkan aksi dan meminta untuk bertemu anggota DPRD.
Pukul 19:00 wib Wakil ketua DPRD Provinsi Jawa barat H. Acmhad Ru’yat M.Si. didampingi Ir. H. Abdul Abdul Hadi Wijaya , M .Sc, dan Kapolersta beserta Dandim menemui massa pengunjuk rasa.
H. Achmad Ru’yat mengatakan Kami telah mendengar, menyimak dan memperhatikan seluruh jeritan aspirasi mahasiswa pelajar dan seluruh elemen masyarakat khususnya di Bandung Raya dan umumnya di Jawa Barat dan kepada bapak Presiden Jokowi agar mendengar langsung melalui media ini mohon kepada anggota DPR – RI mendengar langsung aspirasi ini, ” ucap H. Achmad Ru’yat dihadapan massa aksi.
Lanjutnya sesuai dengan konstitusi undang – undang dasar 1945 amanat reformasi bahwa jabatan hanya dua periode saja kita menolak perpanjangan tiga periode kita menolak penundaan pemilu. Kemudian Pemerintah pusat agar memperhatikan ketersediaan BBM bersubsidi dan tadi kami mendengar bahwa saudara – saudara menolak (IKN) Ibu Kota Negara tolong di sampaikan kepada teman-teman wartawan, bahwa penolakan Ibu Kota Negara telah di dengungkan di Bandung Jawa barat.
Seterusnya kami mendengar aspirasi saudara-saudara tentang ketersediaan bahan bakar minyak bersubsidi agar tersedia hingga rakyat ini bisa menikmati, demikian pula melalui juru bicara mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar non subsidi Pertamax dan juga kami menolak kenaikan bahan bakar Pertamax kemudian pemerintah pusat agar menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat jangan sampai Indonesia yang kaya ini habis mengExspor ke luar negri, demikian pula terkait tentang kebutuhan rakyat tentang stabilitasi harga minyak goreng untuk di perhatikan Pemerintah Pusat.
Kepada Ibu Sri Mulyani untuk mendengar langsung bahwa yang disampaikan demo di sini menolak kenaikan PPN menjadi 11 persen, ” kata H Achmad.
Sementara perwakilan mahasiswa mengatakan kami masa aksi disini sudah muak dengan berbagai janji, bahwa kami disini menyuarakan aspirasi rakyat bukan untuk memberi panggung, kami disini juga bukan memberikan kampanye panggung bagi bapak- bapak dan kawan-kawan, apapun yang sudah bapak nyatakan maka bapak sebagai representatif DPRD Provinsi Jawa Barat.
Apabila dalan jangka waktu 3 X 24 Jam bapak tidak menyampaikan kepada pemerintah pusat maupun DPR RI maka kami pastikan kami akan menggeruduk DPRD Provinsi Jabar Dan kami akan mendudukinya. Selain dari pada bapak penting menyampaikan itu kepada pemerintah pusat sekali lagi ultimatum kami 3 X 24 jam apa bila tidak ada perubahan harga yang signifikan dari harga BBM, minyak goreng dan pajak, kami akan menduduki gedung DPRD dan juga apabila wacana 3 periode tidak di batalkan untuk 3 X 24 jam maka kami akan datang kembali dengan masa aksi jauh lebih besar. Kami juga memohon kepada aparatur keamanan kepada DPRD Provisi Jawa Barat di aksi yang akan datang cabut kawat berduri ini rumah kami, ” ujarnya.
Mahasiswapun meminta kepada wakil ketua DPRD Prov.Jabar H. Acmhad Ru’yat untuk menandatangani dengan tuntutan kupas tuntas mafia minyak goreng dan kelangkaan minyak goreng serta stabilitas harga, kami menuntut agar ada normalisasi harga BBM dan kelangkaan BBM itu sendiri, turunkan standardisasi PPN dan maksimalkan alokasi APBN untuk kesejahteraan rakyat, evitalisasi pendidikan, tinjau ulang Undang-Undang IKN, mengawal dan memastikan pemilu 2024 terlaksana dengan amanat konstitusi, ” ucap mahasiswa.
Setelah Wakil ketua provinsi jabar H. Acmhad Ru’yat menandatangani tuntutan dari mahasiswa akhirnya mahasiswa membubarkan diri dengan damai.
Red.Ts